Minggu, 06 Mei 2012

Jual Gitar Caraya dan Tuner, harga nego & bonus banyak






Dijual murah, obral nih barang bagus mulus kek kulit bayi dah, untuk gitar-nya ane pasang harga Rp 800.000, itu plus bonus ya, tas gitar sama stand-nya.
kalau tuner pasang harga Rp 150.000.
Harganya pas kah ? ooo... jangan khawatir masih bisa nego, mau ajak afgan, rosa atau siapapun boleh kok ane layanin.

hub nomor ini ya. 08111006457, 081294025488, 081210410945, 0818733462

link lapak di kaskus :)

Selasa, 13 Maret 2012

Hot Info : Beasiswa Kuliah Pemimpin Bangsa Angkatan 3

Adakah tetangga/adik kelas/kenalan/kolega rekan-rekan sekalian yg memiliki putra/putri dr kalangan dhuafa yg ingin kuliah namun keluarganya tak mampu menanggung biaya pendidikan?

Berikut ini sy informasikan ada BEASISWA PEMIMPIN BANGSA dr Dompet Dhuafa.
meliputi:
-biaya masuk Perguruan Tinggi
-biaya kuliah FULL 4tahun di kampus: ITB,UNPAD,UPI,UIN bandung.
-fasilitas asrama,lengkap dg perpustakaan,internet.
-bantuan partisipasi penelitian,kuliah praktek -bantuan partisipasi penyusunan skripsi -bantuan acara wisuda

Syarat&ketentuan selengkapnya dapat diakses di: http://bit.ly/zuWhSn atau http://bpb.ddjabar.org/2012/03/beasi...sa-angkatan-3/


Download formulir pendaftaran di: http://bit.ly/w5sxrF atau http://bpb.ddjabar.org/2012/03/formu...sa-angkatan-3/



Info lebih lanjut silahkan kontak di:
Saeful: +6285723380279
atau nenon: +6285860297441

Mohon berkenan kiranya turut membantu menyebarluaskan informasi ini kepada rekan-rekan Anda.
Semoga mampu menjadi jalan bagi adik-adik kita dr kalangan dhuafa yg ingin kuliah namun terkendala biaya pendidikan.

Inilah Sebabnya Saya Memutuskan Berhenti Jadi Wanita Karir, Saudariku.....!!!


Sore itu sembari menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar. Kulihat seseorang yang berpakaian rapi, berjilbab dan tertutup sedang duduk disamping masjid. Kelihatannya ia sedang menunggu seseorang juga. Aku mencoba menegurnya dan duduk disampingnya, mengucapkan salam, sembari berkenalan.

Dan akhirnya pembicaraan sampai pula pada pertanyaan itu. “Anti sudah menikah?”.
“Belum ”, jawabku datar.

Kemudian wanita berjubah panjang (Akhwat) itu bertanya lagi “kenapa?”
Pertanyaan yang hanya bisa ku jawab dengan senyuman. Ingin kujawab karena masih hendak melanjutkan pendidikan, tapi rasanya itu bukan alasan.

“Mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya.
“Menunggu suami” jawabnya pendek.

Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya “Mbak kerja di mana?”

Entah keyakinan apa yang membuatku demikian yakin jika mbak ini memang seorang wanita pekerja, padahal setahu ku, akhwat-akhwat seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.

“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati.

“Kenapa?” tanyaku lagi.
Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah PINTU AWAL kita wanita karir yang bisa membuat kita lebih hormat pada suami” jawabnya tegas.

Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum.

Saudariku, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah hanya ingin didatangi oleh laki-laki yang baik-baik dan sholeh saja.

“Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7 juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari dan es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Kamu tahu kenapa ?

Waktu itu jam 7 malam, suami saya menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Setibanya dirumah, mungkin hanya istirahat yang terlintas dibenak kami wanita karir. Ya, Saya akui saya sungguh capek sekali ukhty. Dan kebetulan saat itu suami juga bilang jika dia masuk angin dan kepalanya pusing. Celakanya rasa pusing itu juga menyerang saya. Berbeda dengan saya, suami saya hanya minta diambilkan air putih untuk minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendiri lah !!”.

Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya.

Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya (kami memang berkomitmen untuk tidak memiliki khodimah)? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga.

Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi demam, tinggi sekali panasnya. Saya teringat perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air putih saja saya membantahnya. Air mata ini menetes, air mata karena telah melupakan hak-hak suami saya.”

Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang di usapnya.

“Kamu tahu berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700 rb/bulan. Sepersepuluh dari gaji saya sebulan. Malam itu saya benar-benar merasa sangat durhaka pada suami saya.

Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya dengan ikhlas dari lubuk hatinya. Setiap kali memberikan hasil jualannya, ia selalu berkata “Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah-mudahan Umi ridho”, begitulah katanya. Saat itu saya baru merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong dan durhaka pada nafkah yang diberikan suami saya, dan saya yakin hampir tidak ada wanita karir yang selamat dari fitnah ini”

“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu sering begitu susah jika tanpa harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya" Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.

“Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua, dan saudara-saudara saya justru tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Sesuai dugaan saya, mereka malah membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan yang lain.”

Aku masih terdiam, bisu mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.

“Kak, bukankah kita harus memikirkan masa depan ? Kita kerja juga kan untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini mahal. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah.

Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali mengalir, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat.

“anti tau, saya hanya bisa menangis saat itu. Saya menangis bukan karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, Demi Allah bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya sudah DIPANDANG RENDAH olehnya.

Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan ?
Bagaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah di hadapannya hanya karena sebuah pekerjaaan ?

Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya.
Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya.
Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya.

Saya berharap dengan begitu saya tak lagi membantah perintah suami saya. Mudah-mudahan saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga dengan pekerjaan suami saya ukhty, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan seperti itu.

Disaat kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tetapi suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya.

Suatu saat jika anti mendapatkan suami seperti suami saya, anti tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anti pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku. Mengambil tas laptopnya, bergegas ingin meninggalkanku.

Kulihat dari kejauhan seorang laki-laki dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, wanita itu meninggalkanku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.

Ya Allah….
Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling berkesan dalam hidupku. Pelajaran yang membuatku menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku..Subhanallah..Walhamdulillah..Wa Laa ilaaha illallah...Allahu Akbar

Semoga pekerjaan, harta dan kekayaan tak pernah menghalangimu untuk tidak menerima pinangan dari laki-laki yang baik agamanya.

Kamis, 01 Maret 2012

Apa jadinya kalau tentara itu GAY... ckckckck

Militer Australia Akan Rekrut Lebih Banyak Wanita & Gay

Ryanita Arrini - detikNews
Rabu, 29/02/2012 14:37 WIB 

Canberra, Panglima Angkatan Darat Australia menyerukan perekrutan lebih banyak wanita, gay dan etnis minoritas di militer. Alasannya, perubahan demografis negara tersebut membuat hal itu tak bisa dihindari.

Dalam pidatonya di Institut Sydney, Panglima Angkatan Darat Australia, Letnan Jenderal David Morrison mengatakan, militer Australia harus terus mempertahankan budaya tempur yang kuat.

"Namun kita juga perlu mengakui bahwa budaya ini cenderung meniadakan perempuan dan beberapa kelompok etnis yang kurang terwakili di jajaran kita," kata Morrison seperti dilansir AFP, Rabu (29/2/2012).

"Ini akan terbukti tak bisa berlanjut seiring perubahan demografis yang terjadi di negara ini dalam dekade mendatang," imbuhnya.

Dikatakan Morrison, dirinya berkomitmen kuat untuk memperluas keberadaan wanita dan gay di Angkatan Darat serta menghilangkan beberapa hambatan yang mencegah kaum wanita berperan di medan tempur.

"Saya pikir banyak wanita yang tidak sabar untuk ini dan terus mendorong agar ini terjadi. Dan itu bagus dan kami akan memberikan mereka kesempatan untuk itu," tutur Morrison.

Militer Australia beberapa waktu lalu telah diguncang serangkaian skandal seks. Termasuk kasus seorang kadet perempuan muda yang tanpa sepengetahuannya direkam saat sedang berhubungan seks dengan kadet lain. Rekaman tersebut kemudian disiarkan ke teman-teman kadetnya.



http://news.detik.com/read/2012/02/29/143720/1854586/1148/militer-australia-akan-rekrut-lebih-banyak-wanita-gay

Mungkin ada yang penasaran kenapa saya posting berita ini di blog pribadi saya, sebenarnya sederhana sih, terus terang saya termasuk tipikal orang yang belum bisa menerima keberadaan kaum gay, bagi saya gay adalah sebuah penyakit, dan itu bisa disembuhkan.
Namun penyakit tersebut selain secara hormonal juga lebih kepada psikis, miris jika mengatakan itu semua adalah takdir, semoga kedepannya gay akan hilang di muka bumi dengan cara yang baik, karena semua tentu tidak mengharapakan gay dimusnahkan seperti halnya kaum Nabi Luth AS.